Langsung ke konten utama

Hasil FP sendirian, Facebook App: Photomix

Judulnya lebay ya? haha..

Alhamdulillah, Semester 4 telah berakhir. Nilai-nilai yang keluar alhamdulillah memuaskan, tinggal 1 matkul yang gak muncul-muncul yang bikin galau :(, semoga juga memuaskan.

Semester 4 ini saya menghadapi 3 FP (Final Project) dan yang paling berkesan adalah FP Pemrograman Web. Kenapa? Karena saya mengerjakan FP ini seorang diri gara-gara pas demo UTS saya gagal total. Gagalnya bukan karena saya gak bisa, tetapi sebelum demo saya utak-utik kodenya sehingga gak bisa balik ke awal :((. Alhasil saya harus mengerjakan FP Pemrograman Web ini seorang diri. FP matkul ini adalah membuat aplikasi yang terintegrasi dengan facebook.

Saya shock pada awalnya, harus mengerjakan FP sendirian. Setelah menenangkan diri, saya bertekad untuk membuat aplikasi facebook yang berbeda dari yang lain, untuk membuktikan bahwa saya bisa. Setelah berpikir cukup lama, muncullah ide untuk membuat aplikasi semacam photoscape, menggabung-gabungkan beberapa foto jadi 1.

Dan jadilah PHOTOMIX


Review aplikasi ini bisa dilihat di sini.
URL aplikasi: http://apps.facebook.com/myphotomix

hasil dari aplikasi

Hal yang bisa diambil dari pengalaman ini adalah, walau kita tidak mendapatkan kondisi terbaik, buktikan bahwa kita akan menghasilkan produk terbaik. Jangan mau kalah sama kondisi, buktikan kalau kita bisa. Dan hasil dari perjuangan ini adalah dapet nilai A di matkul ini. Alhamdulillah

Keep Fighting, Keep Spirit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Kenapa? Series 01] Kenapa rambut ahjumma di korea mayoritas keriting?

Ahjumma (hangeul: 아줌마) adalah panggilan tante atau bibi dalam bahasa korea. Arti sebenarnya adalah wanita yang menikah. Jadi walaupun masih umur 20, kalau udah nikah, bisa dipanggil ahjumma. Kalau sudah dipanggil ahjumma tuh rasanya sudah berasa tua. Kalian-kalian yang sering nonton drama korea mungkin tahu panggilan ini. Sejak saya datang di Korea dan melihat sekeliling, banyak sekali orang tua di sini. Apalagi kata temen korea saya, Busan sudah disebut kota tua. Gara-gara anak mudanya pada ke Seoul semua. Bagaimana penampakan orang tua, khusunya ahjumma di sini? penampakannya kayak gambar di bawah. Gambar ini merupakan gambaran ahjumma pada tahun 1988. Tahun 2016 pun style rambutnya ternyata tidak berubah, yaitu pendek dan dikeriting. Kenapa? *Gambaran Ahjumma di Korea* source: google  Setelah saya bertanya kepada beberapa narasumber, ada beberapa jawaban yang didapat. Yang pertama menunjukkan kalau dia itu sudah tua dan patut dihormati. Dan seperti emak-emak di Indone...

Dari Komik hingga Pengembangan Diri, Inilah Bacaaan Saya Dari Waktu ke Waktu

Kalau ditanya orang apakah hobi saya, biasanya saya jawab olahraga, nonton drama, dan membaca buku. Yang tetap konsisten dari kecil sampai sekarang adalah membaca. Olahraga sebenarnya oke-oke saja kalau diajak tapi motivasi diri semakin menurut sejak menginjak bangku kuliah. Sedangkan nonton drama baru diseriusi saat bangku kuliah dimana akses internet melimpah.  Setelah saya merenung sambil goler-goler di kasur serta dipicu dengan selesai mendengarkan podcast Raditya Dika tentang komik, saya ingin menelusuri bacaan apa saja yang saya konsumsi yang turut serta membentuk pribadi saya. Dimulai dari jaman TK sampai saat ini.  Masa Kecil Ingatan pertama saya tentang buku adalah komik Dragon Ball yang komiknya masih saya simpan sampai sekarang. Seingat saya, saya rewel pengen dibelikan komik padahal saat itu saya belum bisa baca. Akhirnya setelah dibelikan ya minta tolong dibacakan sambil memperhatikan gambarnya yang bagus. Kejadian ini terjadi saat saya masih TK. Dragon Ball menga...

Jepang, Finally...

Tiga tahun yang lalu, demi memenuhi kelengkapan data, untuk pertama kalinya saya mbolang sendirian ke luar kota. Kota tersebut adalah blitar. Tujuan saya adalah mengumpulkan data dan foto-foto di museum bung karno untuk PKM tim saya yaitu APIUS. Dari situ saya mulai merencanakan rute perjalanan, transportasi yang digunakan, dan lain-lain. Namanya juga pertama kali, saya pasti was-was. Sempat nyasar juga dan harus bertanya sana-sini saat berencana untuk pulang. Mbolang berikutnya adalah di Chengdu, China. Kalo dulu ke luar kota sendiri, ini ke luar negeri sendiri, kota yang baru saja didengar, dan tanpa kenalan di sana. Cerita lengkap bisa dilihat di sini dan sini. Dari situ saya belajar mengatur perjalanan, dari transportasi, penginapan, tempat tujuan, dan biaya yang dikeluarkan. Tepat di hari kemerdekaan tahun ini, alhamdulillah saya mbolang lagi, dan lagi-lagi sendirian, ke negara impian sejak kecil, yaitu Jepang. Tepatnya saya mbolang ke Kyoto dan Osaka. Banyak cerita yang ...