Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Liburan Berkedok Konferensi, Chengdu, China

Ni Hao! Tanggal 19-22 Desember 2015, saya diberi kesempatan untuk liburan berkedok konferesensi di Chengdu, China. Tau Chengdu? Saya juga gak tahu sebelum diberitahu Prof buat presentasi ke sana. Setelah tahu saya ditugaskan ke China langsung dagdigdug. Karena yang saya tahu, China itu negara minoritas muslim, bahasa sehari-hari full mandarin, akses internet terbatas, banyak tipuan-tipuan buat turis di sana, dan yang paling bikin dagdigdug adalah pergi seorang diri. Saya ingin menyiapkan sebaik-baiknya perjalanan untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi di Chengdu. Mulai dari booking tiket pesawat, booking hotel, dari terminal ke hotel mau naik apa, makanannya bagaimana, dan mau kemana aja kalau ada waktu bebas. Untuk pesawat, saya memutuskan untuk naik Air China, mereka menyediakan makanan halal saat penerbangan. Untuk penginapan, saya membooking 2 tempat, Hongqi Hotel untuk konferensi dan Lazy Bones Hostel untuk liburan. Saya membooking dua tempat karena tempat

Ngelencer ke Seoul

Bulan lalu, saya mendapat kesempatan langka, yaitu menhadiri konferensi ICDE di Seoul. Walaupun hanya jadi pendengar, tapi itu adalah pengalaman yang luar bisa. Bisa bertemu dengan orang-orang besar  yang berperan dalam pengembangan pengolahan data di dunia. Sebelum ke acara utama, tentu saya sempatkan untuk jalan-jalan di Seoul. Kapan lagi bisa ke Seoul dan gratis, kecuali ada konferensi lagi di sini.  Saya dan teman-teman Data Science Lab berangkat ke Seoul menggunakan KTX, kereta tercepat di Korea Selatan. Telinga saya sampai berdenging ketika kereta melaju kencang. Waktu yang dibutuhkan dari Busan - Seoul sekitar 2,5 jam. Berangkat jam 10 pagi, kami sampai Seoul jam 12.30 siang. Hari itu kami berencana mengunjungi lima tempat. Berikut laporannya. Check it out. Cheonggyecheon River Tempat pertama adalah ke Cheonggyecheon River. Sungai di tengah-tengah padatnya gedung-gedung tinggi di Seoul. Sebenarnya sungainya biasa saja, tapi pemerintah Seoul dapat mengubahnya menjadi

Cherry Blossom Bersemi di Busan

Musim yang ditunggu-tunggu tiba. Ya. Musim semi telah tiba. Korea di musim semi itu hawanya kayak Malang di pagi hari. Musim semi di Korea itu bunga-bunga tumbuh dimana-mana. Pohon-pohon mulai berwarna hijau kembali setelah kering kerontang di musim dingin. Dan yang ditunggu-tunggu adalah mekarnya cherry blossom atau bunga sakura. Saya sudah tahu namanya bunga sakura sejak kecil, gara-gara nonton kartun-kartun hari minggu pagi. Kalau dilihat di TV kayaknya bagus banget gitu. Makanya salah satu keingin saya adalah ngelihat bunga sakura asli. Saya kira sakura itu cuma ada di Jepang. Semakin saya gede, tontonan saya dari kartun meluas ke drama korea. Di sana saya tahu, ternyata ada sakura juga di Korea, namanya cherry blossom. Minggu ini dan minggu depan adalah masa-masa cherry blossom muncul. Setelah dua minggu, bunga-bunganya akan berguguran. Jadi, kita cuma punya kesempatan liat cherry blossom dua minggu dalam setahun. Hari Sabtu lalu, saya dan teman-teman berniat melihat cherry

Keutamaan Ilmu dibanding Harta

Paparan Syaikh Muhammad Abu Zahrah yang mengambil pendapat dari Abul Hasan, Radiyallahu 'Anhu, pendapat para Tabi'in , Atba'ut Tabi'in , dan Ulama Muta 'akhirin kemudian meramunya menjadi satu. Ilmu lebih utama dari harta. Awal-awal sebab ia adalah warisan para rasuk dan nabi-nabi. Sementara harta berupa emas, perak, dan permata, dilungsurkan Fir'aun, Qarun, dan raja-raja. Ilmu lebih utama dari harta. Karena ilmu menjaga pemiliknya, sedang pemilik harta bersusah payah menjaga kekayaannya. Ilmu lebih utama dibandingkan harta. Sebab jika ilmu menguasai harta, akan menjadi mulialah kedua-duanya. Sebaliknya, jika harta menguasai ilmu, kan menjadi hinalah kedua-duanya. Ilmu lebih utama dibanding harta. Sebab kekayaan akan berkurang dibelanjakan, sedangkan pengetahuan bertambah jika dibagikan. Ilmu lebih utama dibanding harta. Karena ilmu setia menyertai pemiliknya menuju kematian, kebangkitan, dan akhiratnya. Adapun harta tak mau ikut dan tetap tinggal di du

Minggu pertama di Busan

안녕하세요.. Kedatangan Alhamdulillah. Sudah seminggu saya berada di Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan. Saya datang Jumat, 27 Februari 2015 di Gimhae International Aiport. Saya datang bersama dua teman yang kebetulan bertemu di Surabaya, yaitu Jojo dan Vina. Kebetulan mereka mendapat kesempatan exchange di Busan. Sebelumnya di Kuala Lumpur, saya juga bertemu dua anak ITS yang exhange ke Seoul. Saya yang awalnya berangkat sendiri, berakhir dengan perjalanan bersama teman-teman. Allah memang selalu punya rencana untuk hamba-Nya.  *nge-McD dulu di KLIA2, Kuala Lumpur* Sampai di Gimhae jam 08.00 KST dengan suhu -2 derajat celcius. Jadi otomotis komentar pertama saya di Korea adalah dingiiiiin banget. Dan saya gak bawa jaket winter karena katanya udah jaket lungsuran dari senior (gak bondo banget). Dari gimhae, saya naik subway untuk pertama kalinya menuju PNU, tempat saya kuliah. Sampai di PNU, saya rehat sebentar di one roomnya Mbak Titus, kemudian langsung capcus ke wis