Langsung ke konten utama

Dad..dig..dug.. dan diakhiri Alhamdulillah

Syukurku hanya padamu ya ALLAH..

Kabar gembira menghinggapiku kemaren, sampai sekarang pun masih tidak percaya dan senyum-senyum sendiri. Akhirnya, perjuanganku mendapatkan sekolah telah berakhir. Saya lolos SenamPTN teman.. TEKNIK INFORMATIKA ITS. Pilihan favoritku nomor 2, setelah UGM. Tapi kalo diliat dari kualitas sepertinya emang lebih bagus ITS jadi saya senangggg sekali. Lolos aja saya udah seneng, terserah deh mau dimana.

Feeling saya masuk UB padahal. Gara-gara ikut Try Out Snmptn di salah satu LBB di malang dan gak pernah yang namanya lolos TI ITS. TI UB pun cuma sekali doang lolosnya. Ngeliat yang lolos di papan cuman 1,5 halaman pertama dari total 7 halaman. Apalagi buat IPS, TO terakhir gak ada yang lolos. Parah beudz . Tapi kayaknya emang strateginya sana ya, biar kita lebih semangat belajar dan lebih banyak berdoa. Saya ucapkan terima kasih kepada para tentor LBB yang saya ikuti itu.

Kemaren pagi udah dag..dig..dug duer nunggu pengumuman yang katanya pukul 00.00 hari ini. Liat twitnya si L*** malah tambak deg-degan gak karuan. Liat fb ada link yang beritanya pengumuman dimajuin jam 18.00 kemaren. Ya Allah, saya stres gak keruan kemaren. Cuman bisa doa, doa, dan doa.

Pengennya se di rumah aja. Tapi sudah ada janji dan harus ditepati. Tiket opening DBL juga sudah di tangan. Jadi dari pukul 11.00 mpe 18.00 saya berada di luar rumah. Perjalanan pulang wiritan terus, sampek rumah langsung sholat maghrib. Dan terjadi perbincangan antara ibu dan anak se

Ibu: pengumumannya nanti malem ya?..
Anak: enggak bu.. jam 6 udah bisa diliat..
Ibu: *nglirik jam di dinding* loh..brarti sekarang udah bisa diliat?..
Anak: iya..tapi jangan sekarang ya..sholat dulu..doa..nanti malem ajah..*muka melas*

Sang anak alias saya ngacir ke mushola.

Selese sholat..
Ibu : berapa nomor pesertamu?..
Anak : nggak tau..lupa..nanti malem ae wes..
Ibu : nomornya sendiri kok lupa..
Anak *dalam hati* panjang gitu gimana ingetnya*

Sang anak ngacir buat nonton tv..

Tiba-tiba, ibu keluar dari kamar
Ibu: Selamat ya..kamu keterima TI ITS
Anak: *menatap tak percaya*
dan sekeluarga langsung mengucapkan selamat..

Saya sungguh terharu teman dan langsung sujud syukur. Terima Kasih ya Allah atas apa yang kau berikan kepadaku. Saya sungguh orang yang beruntung.

Terima kasih juga untuk kedua orang tuaku, adek-adek, keluarga, tentor-tentor, guru-guru, teman-teman seperjuangan, teman-teman SPIRIT, dan semuanya yang telah mendukungku sehingga mencapai hasil yang memuaskan ini. Thank you Guys..

Komentar

  1. Wah...kamu kok pinter banget sih
    belajarnya full ya?
    kebalikan sama aku ya?
    dudul marudul :D

    BalasHapus
  2. haha..saya kebetulan beruntung lolos..alhamdulillah..
    enggak..paling yo cuman belajar di bimbel ma tanya-tanya latian soal tak dikenal..hehe
    emak itikbali ya apa kalo belajar?..:D

    BalasHapus
  3. Bersyukur kepada Allah langkah awal untuk berterima kasih selanjutnya kuliahlah dengan baik agar dapat memenuhi harapan orang tua, selamat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Kenapa? Series 01] Kenapa rambut ahjumma di korea mayoritas keriting?

Ahjumma (hangeul: 아줌마) adalah panggilan tante atau bibi dalam bahasa korea. Arti sebenarnya adalah wanita yang menikah. Jadi walaupun masih umur 20, kalau udah nikah, bisa dipanggil ahjumma. Kalau sudah dipanggil ahjumma tuh rasanya sudah berasa tua. Kalian-kalian yang sering nonton drama korea mungkin tahu panggilan ini. Sejak saya datang di Korea dan melihat sekeliling, banyak sekali orang tua di sini. Apalagi kata temen korea saya, Busan sudah disebut kota tua. Gara-gara anak mudanya pada ke Seoul semua. Bagaimana penampakan orang tua, khusunya ahjumma di sini? penampakannya kayak gambar di bawah. Gambar ini merupakan gambaran ahjumma pada tahun 1988. Tahun 2016 pun style rambutnya ternyata tidak berubah, yaitu pendek dan dikeriting. Kenapa? *Gambaran Ahjumma di Korea* source: google  Setelah saya bertanya kepada beberapa narasumber, ada beberapa jawaban yang didapat. Yang pertama menunjukkan kalau dia itu sudah tua dan patut dihormati. Dan seperti emak-emak di Indone...

Dari Komik hingga Pengembangan Diri, Inilah Bacaaan Saya Dari Waktu ke Waktu

Kalau ditanya orang apakah hobi saya, biasanya saya jawab olahraga, nonton drama, dan membaca buku. Yang tetap konsisten dari kecil sampai sekarang adalah membaca. Olahraga sebenarnya oke-oke saja kalau diajak tapi motivasi diri semakin menurut sejak menginjak bangku kuliah. Sedangkan nonton drama baru diseriusi saat bangku kuliah dimana akses internet melimpah.  Setelah saya merenung sambil goler-goler di kasur serta dipicu dengan selesai mendengarkan podcast Raditya Dika tentang komik, saya ingin menelusuri bacaan apa saja yang saya konsumsi yang turut serta membentuk pribadi saya. Dimulai dari jaman TK sampai saat ini.  Masa Kecil Ingatan pertama saya tentang buku adalah komik Dragon Ball yang komiknya masih saya simpan sampai sekarang. Seingat saya, saya rewel pengen dibelikan komik padahal saat itu saya belum bisa baca. Akhirnya setelah dibelikan ya minta tolong dibacakan sambil memperhatikan gambarnya yang bagus. Kejadian ini terjadi saat saya masih TK. Dragon Ball menga...

Jepang, Finally...

Tiga tahun yang lalu, demi memenuhi kelengkapan data, untuk pertama kalinya saya mbolang sendirian ke luar kota. Kota tersebut adalah blitar. Tujuan saya adalah mengumpulkan data dan foto-foto di museum bung karno untuk PKM tim saya yaitu APIUS. Dari situ saya mulai merencanakan rute perjalanan, transportasi yang digunakan, dan lain-lain. Namanya juga pertama kali, saya pasti was-was. Sempat nyasar juga dan harus bertanya sana-sini saat berencana untuk pulang. Mbolang berikutnya adalah di Chengdu, China. Kalo dulu ke luar kota sendiri, ini ke luar negeri sendiri, kota yang baru saja didengar, dan tanpa kenalan di sana. Cerita lengkap bisa dilihat di sini dan sini. Dari situ saya belajar mengatur perjalanan, dari transportasi, penginapan, tempat tujuan, dan biaya yang dikeluarkan. Tepat di hari kemerdekaan tahun ini, alhamdulillah saya mbolang lagi, dan lagi-lagi sendirian, ke negara impian sejak kecil, yaitu Jepang. Tepatnya saya mbolang ke Kyoto dan Osaka. Banyak cerita yang ...