Langsung ke konten utama

Review Drama: The Queen Classroom

Semester 6 udah selesai. Semester depan udah tahun keempat. Udah waktunya mikir Tugas Akhir. Uups..cukup, ganti topik. Jadi liburan sekarang saya disibukkan sama namanya KP alias Kerja Praktik. Tempatnya di BTSI ITS, badan yang mengolah informasi dan teknologi di ITS. Apa hubungannya sama judul? gak ada hubungannya sebenarnya =.='.


source : wiki.d-addicts.com

The Queen Classroom adalah salah satu drama korea yang saya ikuti saat ini. Drama ini saya review karena ceritanya yang unik dan memiliki nilai moral. Sekarang drama korea ini masih on-going di korea sana. Tayang setiap rabu sama kamis malam. Sampai tulisan ini dibuat sudah tayang 7 episode.

Drama The Queen Classroom bercerita tentang kehidupan anak sekolah. Berbeda dari drama sekolah lainnnya yang biasanya bercerita tentang anak SMA, drama ini menceritakan mengenai kehidupan anak kelas 6 SD. Jadi tokohnya masih kecil-kecil gitu, seumuran adek-adekku. Kalau anak SMA kan ada romancenya, kalau yang ini lebih ke persahabatan dan makna belajar untuk kita.

Ceritanya bermula dari munculnya guru baru baru di sekolah, namanya Guru Ma. Gosip-gosipnya guru ini killer banget, sampai-sampai ada yang menyebutnya "Witch Ma". Dan ternyata bener-bener killer. Hari pertama masuk kelas, bukannya kenalan satu sama lain malah ngadain tes. Ditanya sama salah satu murid kenapa kok gak kenalan? Si Bu Guru ternyata udah tau semua muridnya. Bahkan tanggal lahir, berat, tinggi, hobi, dan kebiasaan pun sudah dihafal di luar kepala :o. Tes diadakan setiap minggu dan dua siswa dengan nilai terburuk menjadi ketua kelas di minggu tersebut. Ketua kelas kan jabatan yang membanggakan, kenapa bukan siswa terbaik? ternyata ketua kelas di sini lebih seperti babu kelas. Mulai dari bersihkan kelas, nyiapin makan siang, dan yang lain-lain dikerjakan ketua kelas. wow.

Ada satu anak yang selalu melawan Bu Guru Ma. Namanya Shim Ha Na. Dia merasa bahwa apa yang diyakinkan gurunya salah dan dia benar. Walaupun dia selalu dihukum sampai dikhianati teman-temannya, dia masih tetap dalam pendiriannya :'). Super sekali ini anak walaupun memang agak naif, tapi patut diacungi jempol.

Sebenarnya, apa yang diajarkan oleh Bu Guru Ma itu ada benarnya. Kekerengannya itu ada maknanya. Dia ingin murid-muridnya bisa beradaptasi di masyarakat. Bu Guru ini selalu menolong murid-muridnya secara tidak langsung. Kalau ada masalah muridnya selesai dia ikut tersenyum, walaupun samar dan cuma beberapa detik.

Banyak moral yang didapat dari drama ini, baik dari segi persahabatan maupun cara mengedukasi seorang anak. Anak-anak tidak perlu selalu dimanja, butuh suatu masalah yang bisa menyebabkan sang anak bertambah kuat, terutama dalam hal mental. Anak terkadang butuh menyelesaikan masalahnya sendiri, sehingga tau resiko yang diperbuatnya.

Satu lagi yang saya senangi dari drama ini adalah OSTnya, yaitu Green Rain yang dinyanyikan oleh Shinee. lagunya ceria dan bersemangat. Yang penasaran, silakan nonton. bisa download, streaming, atau minta temen :D


Green Rain 
Shinee
English Translation

When I open my eyes to the sound of the clock

It feels new but the day is the same

So I headed to the same place that
I go every day without thinking

But over there is a place I haven’t yet gone

It’s so big and high that

I never even thought of it
But I want to climb over that wall

I want to hide my slightly nervous heart

And I want to firmly hold your hand and run

We become fresher in the pouring green rain
I used to be like a child,
used to be immature
But the reason I grew up
is because of your eyes
that believed in me, your one smile
That was enough for me

The wind tells me

that the world is rough

But if things stay like this,
I think it will be alright

There are questions

overflowing in my head

Who can answer me?
I wait endlessly
But the one who
found the answer is me

I want to hide my slightly nervous heart

And I want to firmly hold your hand and run

We become fresher in the pouring green rain
I used to be like a child,
used to be immature
But the reason I grew up
is because of your eyes
that believed in me, your one smile
That was enough for me

When the path we take

is wrong or maybe blocked

And we stop in place,
what should we do?
And when we pass that path,
what kind of face will we
have at that moment?

I want to hide my slightly nervous heart

And I want to firmly hold your hand and run

We become fresher in the pouring green rain
I used to be like a child,
used to be immature
But the reason I grew up
is because of your eyes
that believed in me, your one smile
That was enough for me

source: kromanized.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[ Kenapa? Series 01] Kenapa rambut ahjumma di korea mayoritas keriting?

Ahjumma (hangeul: 아줌마) adalah panggilan tante atau bibi dalam bahasa korea. Arti sebenarnya adalah wanita yang menikah. Jadi walaupun masih umur 20, kalau udah nikah, bisa dipanggil ahjumma. Kalau sudah dipanggil ahjumma tuh rasanya sudah berasa tua. Kalian-kalian yang sering nonton drama korea mungkin tahu panggilan ini. Sejak saya datang di Korea dan melihat sekeliling, banyak sekali orang tua di sini. Apalagi kata temen korea saya, Busan sudah disebut kota tua. Gara-gara anak mudanya pada ke Seoul semua. Bagaimana penampakan orang tua, khusunya ahjumma di sini? penampakannya kayak gambar di bawah. Gambar ini merupakan gambaran ahjumma pada tahun 1988. Tahun 2016 pun style rambutnya ternyata tidak berubah, yaitu pendek dan dikeriting. Kenapa? *Gambaran Ahjumma di Korea* source: google  Setelah saya bertanya kepada beberapa narasumber, ada beberapa jawaban yang didapat. Yang pertama menunjukkan kalau dia itu sudah tua dan patut dihormati. Dan seperti emak-emak di Indone...

Dari Komik hingga Pengembangan Diri, Inilah Bacaaan Saya Dari Waktu ke Waktu

Kalau ditanya orang apakah hobi saya, biasanya saya jawab olahraga, nonton drama, dan membaca buku. Yang tetap konsisten dari kecil sampai sekarang adalah membaca. Olahraga sebenarnya oke-oke saja kalau diajak tapi motivasi diri semakin menurut sejak menginjak bangku kuliah. Sedangkan nonton drama baru diseriusi saat bangku kuliah dimana akses internet melimpah.  Setelah saya merenung sambil goler-goler di kasur serta dipicu dengan selesai mendengarkan podcast Raditya Dika tentang komik, saya ingin menelusuri bacaan apa saja yang saya konsumsi yang turut serta membentuk pribadi saya. Dimulai dari jaman TK sampai saat ini.  Masa Kecil Ingatan pertama saya tentang buku adalah komik Dragon Ball yang komiknya masih saya simpan sampai sekarang. Seingat saya, saya rewel pengen dibelikan komik padahal saat itu saya belum bisa baca. Akhirnya setelah dibelikan ya minta tolong dibacakan sambil memperhatikan gambarnya yang bagus. Kejadian ini terjadi saat saya masih TK. Dragon Ball menga...

Jepang, Finally...

Tiga tahun yang lalu, demi memenuhi kelengkapan data, untuk pertama kalinya saya mbolang sendirian ke luar kota. Kota tersebut adalah blitar. Tujuan saya adalah mengumpulkan data dan foto-foto di museum bung karno untuk PKM tim saya yaitu APIUS. Dari situ saya mulai merencanakan rute perjalanan, transportasi yang digunakan, dan lain-lain. Namanya juga pertama kali, saya pasti was-was. Sempat nyasar juga dan harus bertanya sana-sini saat berencana untuk pulang. Mbolang berikutnya adalah di Chengdu, China. Kalo dulu ke luar kota sendiri, ini ke luar negeri sendiri, kota yang baru saja didengar, dan tanpa kenalan di sana. Cerita lengkap bisa dilihat di sini dan sini. Dari situ saya belajar mengatur perjalanan, dari transportasi, penginapan, tempat tujuan, dan biaya yang dikeluarkan. Tepat di hari kemerdekaan tahun ini, alhamdulillah saya mbolang lagi, dan lagi-lagi sendirian, ke negara impian sejak kecil, yaitu Jepang. Tepatnya saya mbolang ke Kyoto dan Osaka. Banyak cerita yang ...